Semenjak lulus sekolah, waktu menjadi semakin sulit untuk dicari. tugas kuliah menumpuk, jadwal kegiatan terus bertambah, dan pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
Tapi walaupun sibuk, namanya manusia pasti butuh orang lain buat berinteraksi satu sama lain. setidaknya ada teman buat diajak bicara, atau ada pacar buat diajak minum kopi sambil berbagi cerita.
Kalau dipikir-pikir lagi gak bisa dihitung sudah berapa banyak aku kenal dengan orang baru. perkenalan seru yang pada akhirnya kadang jadi pilu.
apa benar setiap ada pertemuan selalu ada perpisahan. Kadang orang-orang mengaggap kita seperti terminal bus, mereka datang dan pergi sesuka hatinya.
bahkan kita sampai menahan rasa, mengorbankan hati, meluangkan pikiran supaya kita tidak mengecewakan. Tapi apa yang kita dapatkan, ah.. hanya perkenalan yang sia-sia.
Semakin dewasa aku rasa sebaiknya kita jangan menaruh perasaan kepada semua orang. Kepada teman-teman kuliah yang nyebelin, kepada teman kerja yang suka cari muka, kepada orang-orang yang tidak berkontribusi banyak kepada hidup kita.
Literally, orang-orang yang datang dan pergi se-enak jidatnya. Buat kamu, pergi sana lo bangsat.
Mulai sekarang kita harus paham. Jangan kita pergunakan perasaan ini untuk semua orang. Batasi perasaan kita hanya untuk sedikit orang saja. Dengan begitu hidup akan terasa jauh lebih lega.
