Seorang teman bilang “hidup jaman sekarang beda ya gak kayak dulu. Ingat gak, waktu kita masih main klereng, kejar layangan tiap sore atau mandi disungai setelah bermain bola. Sekarang beda, semuanya sudah berubah, semua permainan sudah ada di hp. Bahkan anak kecil yang masih suka ngompol dicelana jago banget main hp”
Jaman dulu hidup sedikit menawarkan pilihan. Dulu aku biasanya main bola di lapangan sekolah, kejar-kejar layangan, main kelereng dan disetiap hari minggu nongkrong depan tv nonton doraemon. enggak seperti jaman sekarang, setiap hari ada game baru di app store yang bisa didownload.
Makin kesini teralalu banyak pilihan yang diberikan dunia ini. Contohnya setiap kali ingin makan saja ada banyak pilihan menu ayam. Ada ayam ricca-rica, sayur sop tulang ayam, ayam teriyaki, opor ayam, soto ayam, bakso ayam keju, dan ayam geprek. Dulu ayam ya ayam saja. Belum lagi ada ratusan restoran yang menawarkan menu yang sama.
Apalagi buat pecinta kopi. Ada banyak pilihan jenis menu kopi. Saat ini ada kopi yang lagi ngtrend, namanya dalgona coffee, minumnya Cuma 2 menit ngaduknya sampai mental illness. Kalau aku sendiri ditengah banyaknya menu kopi tetap saja kopi cappucino masih lengket dihati.
Tapi banyaknya pilihan ini apakah akan membantu kita atau justru sebaliknya, membuat kita bingung karena terlalu banyak pilihan didepan mata? banyak orang mengalami FOMO (fear of missing out) dimana mereka takut ketinggalangan informasi, takut gak gaul, atauk gak bisa ikut serta dalam keramaian trend.
“kamu coba deh pesen es kopi cincau. Rasanya enak loh” tawar temanku. ia sedang berdiri didepan kasir. “enggak, aku mau pesen es cappucino aja” jawabku. Sedikit merasa lega karena memilih apa yang aku suka.
Ditengah ribuah pilihan yang ada didepan mata kita enggak mungkin bisa pilih semuanya. kita hanya punya 1 perut yang cukup di isi 1 porsi ayam geprek, 1 tubuh untuk 1 pakaian, dan 1 hati untuk 1 orang dengan kelebihan dan kekurangannya.
Seperti memilih cappucino dibadingkan menu kopi lainnya, aku hanya memilih hal-hal yang cocok untukku.